Solo traveling menjadi pilihan banyak orang yang ingin merasakan kebebasan penuh dalam menjelajahi dunia. Tanpa harus menyesuaikan diri dengan orang lain, kamu bebas menentukan tujuan, waktu, hingga cara menikmati setiap momen perjalanan. Namun, agar pengalaman tetap menyenangkan dan efisien, menyusun itinerary yang rapi sangat disarankan—terutama untuk pemula.
Salah satu destinasi ramah solo traveler di Indonesia adalah Yogyakarta. Kota ini menawarkan kombinasi antara budaya, alam, kuliner, dan keramahan penduduk yang menjadikannya ideal untuk perjalanan seorang diri. Berikut contoh Rencana itinerary untuk solo trip selama tujuh hari yang bisa kamu adaptasi sesuai preferensi pribadi.
Hari 1 – Tiba dan Menyesuaikan Diri
Setibanya di Yogyakarta, sempatkan waktu untuk menyesuaikan diri. Pilih akomodasi yang strategis, misalnya di sekitar Malioboro atau Prawirotaman, agar akses ke berbagai tempat lebih mudah. Setelah check-in, mulailah eksplorasi ringan dengan berjalan kaki menyusuri Malioboro. Sore hari, duduk santai sambil menikmati teh di kafe lokal bisa jadi pilihan relaksasi awal. Saat malam tiba, nikmati makan malam di angkringan terdekat. Hari pertama sebaiknya diisi dengan aktivitas ringan agar tubuh tetap bugar setelah perjalanan.
Hari 2 – Wisata Budaya dan Sejarah
Keesokan harinya, arahkan langkah ke Keraton Yogyakarta untuk memahami sejarah dan budaya kerajaan Jawa. Tak jauh dari sana, Taman Sari menawarkan pengalaman unik menjelajah bekas tempat pemandian para bangsawan. Selanjutnya, kamu bisa mencicipi kuliner lokal di sekitar Alun-Alun. Jika tertarik, lanjutkan dengan kunjungan ke Museum Sonobudoyo atau Museum Affandi. Malam harinya, pertunjukan Ramayana Ballet di Candi Prambanan akan menjadi penutup hari yang kaya budaya.
Hari 3 – Petualangan dan Alam
Untuk hari ketiga, siapkan diri mengikuti lava tour Merapi menggunakan jeep. Aktivitas ini cocok bagi kamu yang menyukai petualangan ringan. Setelah itu, kunjungi Museum Ullen Sentalu yang terletak di kawasan Kaliurang. Museum ini terkenal dengan penyampaian sejarah budaya Jawa yang menarik dan interaktif. Di sore hari, istirahat sambil menikmati kopi di kafe pegunungan akan melengkapi suasana. Malamnya, kembalilah ke kota dan santap malam dengan menu khas seperti sate klathak atau gudeg.
Hari 4 – Aktivitas Fleksibel
Memasuki pertengahan minggu, beri tubuh waktu untuk bersantai. Pagi hari, kamu bisa menulis jurnal perjalanan di kafe favorit atau sekadar membaca buku. Menjelang siang, ikuti kelas membatik atau membuat perhiasan perak di Kotagede. Kegiatan ini tak hanya menyenangkan, tapi juga memperkaya pengalaman budaya. Saat sore menjelang, belanja oleh-oleh di Pasar Beringharjo bisa jadi kegiatan ringan yang bermanfaat. Kemudian, nikmati kuliner malam di kawasan Wijilan yang terkenal dengan berbagai varian gudeg.
Hari 5 – Candi Borobudur dan Sekitarnya
Rencanakan day trip ke Magelang untuk mengunjungi Candi Borobudur. Berangkat pagi dari Yogyakarta agar kamu bisa menghabiskan cukup waktu di lokasi. Setelah mengeksplorasi kompleks candi, lanjutkan ke Punthuk Setumbu untuk menikmati pemandangan sore hari. Perjalanan kembali ke Yogyakarta bisa ditempuh sebelum malam tiba. Aktivitas hari ini akan memberikanmu pengalaman spiritual sekaligus visual yang mengesankan.
Hari 6 – Relaksasi dan Hidden Gems
Jika ingin mengunjungi destinasi alam tersembunyi, coba ke Goa Jomblang atau Air Terjun Sri Gethuk. Pastikan untuk memesan tur lebih dulu karena akses ke lokasi memerlukan pemandu. Usai kegiatan alam, manjakan diri dengan pijat tradisional atau spa di kota. Malam harinya, nikmati makan malam spesial di restoran rooftop yang menawarkan pemandangan kota dari ketinggian.
Hari 7 – Refleksi dan Persiapan Pulang
Di hari terakhir, luangkan waktu untuk refleksi. Nikmati sarapan santai sambil menuliskan kesan-kesan perjalanan. Jika waktu memungkinkan, kunjungi spot favorit untuk terakhir kalinya sebelum check-out. Setelah itu, bersiaplah menuju bandara dengan perasaan lebih ringan dan pengalaman baru yang berharga.